Diberdayakan oleh Blogger.

RSS Subscribe

RSS
Post Icon

Selalu ada perbedaan antara hitam dan putih

Finally, blog ini punya post yang baru juga. hahahahha... Ya, tidak bisa dipungkiri bahwa aktifitas perkuliahan sangat amat menyita waktuku.. Tugas, begadang, stres, project, laporan, bla bla bla, mau ga mau harus dijalani. Tapi paling ga, sekarang uda sempet buat cuap cuap di blog ini. hehehe
Well, kali ini aku pengen banget ngebahas tentang perbedaan etnis. Sudah jadi rahasia umum, kalo aku tuh Chinese n sekarang menuntut ilmu di suatu kota di Indonesia, sebut aja kota M, yang notabenenya Chinese jadi minoritas di sini.. yaaahhhhh, here we go. 


Aku cerita dari tempat asalku dulu kali ya. Aku tuh asalnya dari kota T. 
Nah, di kota T ini untuk masyarakatnya emang multikultur, jadi ada beberapa etnis. Untungnya, for now uda jarang ditemui pertikaian gara-gara perbedaan etnis ini. Tetapi bukan berarti everything's fine. Mungkin kalo cuma diliat untuk survei, emang ga ada masalah. Tapi, aku yang bener-bener ngalaminnya ngerasa tetep ada jurang ato jarak di antara beberapa etnis ini. Contoh simple nya gini, kalo belanja di toko yang melayani beda etnisnya, kadang-kadang perlakuannya juga beda, jadi lebih 'tidak ramah'. Tapi emang ga semua gitu sih. Cuma kebanyakan kayak gitu. Mama ku sampai sempet bilang, inilah alasan kenapa mama lebih memilih 'sesama' aja. Awalnya, aku ga setuju, tapi dengan melihat secara langsung, sekarang aku jadi ngerti kenapa mama bisa ngomong kayak gitu..
Contoh lain, kayak sekarang aku di kota M, satu hal yang masih jadi pertanyaan besar buat ku, kenapa kalo orang luar kota M mesti punya surat kendaraan KIPEM (Kartu Identitas Penduduk Musiman. Jadi untuk orang luar kota M, yang pengen punya kendaraan harus punya license KIPEM ini, kalo ga ya pasti kena denda n mesti berurusan ama pihak yang berwajib tentunya. Kenapa org2 dalam begitu ga pecayanya ama orang luar. Apa iya semua orang luar itu penjahat?????? Untuk bikin KIPEM ini kena biaya 75rb n tiap tahun itu harus bikin baru. Bikin barunya 80rb. Belum lagi harus bayar pajak kendaraan yang ratusan ribu itu.. Di sini aku ngerasa ga adil. 


Well, gimana pun banyak yang bilang perbedaan itu indah. Emang indah, tapi kalo udah gini,  aku jadi mikir-mikir deh tentang arti dari quote itu..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Antara Realita, Harapan dan Emosi

Sesuatu  itu menjadi rapuh
Sebab, alasan, akibat
Semua menjadi hal-hal yang tidak penting
bagi mereka


Sesuatu itu menjadi berantakan
Apa yang dikatakan dalam janji
Berbuah menjadi harapan
Berniat untuk menjalankan semua
Tapi semua menjadi di luar rencana
hanya karena keegoisan seseorang semata
Dan karena itu,
sesuatu itu menghancurkan semua



Realita mengaburkan harapan
Karenanya, emosi meluap
Semua yang telah terjadi
menjadi alasan sesuatu
untuk menjadi rapuh dan berantakan..


8 Nov 2011 - Kos Palem - Kamar No 17

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Misteri 11 Hari Yang Hilang Dari Kehidupan Agatha Christie

Kita telah membaca puluhan novel misterinya. Kita juga mengenal tokoh detektif ciptaannya, Hercule Poirot, yang sama termashyurnya dengan Sherlock Holmes. Namun misteri paling terkenal yang diciptakan Agatha Christie bukan terdapat dalam salah satu novelnya, melainkan terjadi pada kehidupan nyatanya. Pada tahun 1926, ia menghilang begitu saja selama 11 hari dan misteri ini boleh dibilang tidak bisa terjawab dengan sempurna hingga 80 tahun berikutnya.


Agatha Christie lahir pada tanggal 15 September 1890 dengan nama Agatha Mary Clarissa Miller. Pada awalnya, ia menjalani kehidupan sebagai penulis novel romantis dengan nama samaran Mary Westmacott. Namun ia kemudian lebih dikenal sebagai penulis 80 novel misteri yang didominasi oleh dua tokoh unik, detektif Belgia, Hercule Poirot, dan seorang perempuan tua bernama Miss Jane marple yang juga memiliki kemampuan detektif.

Pada tahun 1914, ia menikah dengan Archibald Christie, seorang pilot pesawat tempur, dan menjalani kehidupan pernikahan yang tidak bahagia karena suaminya mulai berselingkuh dengan seorang perempuan bernama Nancy Neele.

Pada tahun 1919, ia melahirkan anak satu-satunya yang diberi nama Rosalind. Pada tahun 1920, tahun dimana suaminya mulai berselingkuh, ia menerbitkan novel misteri pertamanya dengan tokoh detektif ternama Hercule Poirot yang berjudul "The Mysterious Affair at Styles" atau "Pembunuhan di Styles".

Novel ini, kemudian mengangkat nama Agatha Christie menjadi salah satu penulis ternama di inggris, sejajar dengan Sir Arthur Conan Doyle.

Lalu sebuah misteri benar-benar terjadi di kehidupan nyata Agatha Christie.

Semuanya dimulai pada hari jumat tanggal 8 Desember 1926. Pada saat itu, Christie telah menulis enam novel, dimana salah satu diantaranya ''The Murder of Roger Ackroyd" menjadi salah satu best seller.

Pukul 21:45, Christie sedang ada di rumahnya di Berkshire. Lalu, ia naik ke lantai atas, mencium putrinya, Rosalind, yang sedang tidur dan meninggalkan sebuah catatan untuk sekretarisnya yang mengatakan bahwa ia berniat pergi ke Yorkshire. Ia masuk ke mobil dan mengendarainya keluar rumah.

Beberapa waktu kemudian, mobil Morris Cowley yang ditumpanginya ditemukan dalam keadaan kosong di dekat sebuah danau di simpang Newlands dekat Guildford. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Christie. Polisi segera menyelidiki kasus ini.

Selama 11 hari berikutnya, seluruh Inggris dipenuhi dengan berita menghilangnya penulis itu. Bahkan harian The New York Times juga memuat berita ini di halaman utamanya. lebih dari 15.000 sukarelawan turut mencari keberadaannya. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, pesawat terbang dimanfaatkan untuk membantu pencarian orang hilang.


Hebatnya, semua elemen kisah misteri yang bisa ditemukan pada novel Christie juga bisa ditemukan pada peristiwa ini.


Misalnya, mobilnya ditemukan di dekat sebuah danau yang disebut "The Silent Pool", yang merupakan lokasi kematian seorang anak perempuan muda dan kakak laki-lakinya yang tenggelam. Banyak yang menduga, Christie, mungkin telah bunuh diri dengan terjun ke danau itu. Namun, polisi yang memeriksa seisi danau tidak bisa menemukan mayatnya.

Karena Christie adalah seorang penulis misteri, banyak yang menduga bahwa aksi menghilangnya penulis ini hanyalah sebuah tindakan publisitas untuk mempromosikan novel-novelnya.

Sebagian lainnya menduga bahwa Christie mungkin telah dibunuh oleh suaminya, Archie Christie yang tidak setia.

Demikianlah kehebohan yang tercipta selama 11 hari itu.

Jika yang menghilang adalah seorang masyarakat biasa, mungkin tidak akan menarik perhatian yang begitu besar. Namun karena Christie telah menjadi figur yang sangat ternama, menteri dalam negeri saat itu, William Joynson-Hicks, sampai-sampai mendesak kepolisian untuk bekerja lebih keras mengungkap kasus ini.

Bahkan rekannya sesama penulis misteri, Sir Arthur Conan Doyle, yang menciptakan tokoh Sherlock Holmes, dan Dorothy L Sayers, penulis misteri seriLord Peter Wimsey, juga ikut bereaksi.

Conan Doyle yang dikenal sebagai seseorang yang tertarik dengan dunia paranormal bahkan mengambil sarung tangan Christie dan memberikannya kepada seorang medium (paranormal), sementara Sayers menyelidiki kasus ini dengan mengunjungi lokasi menghilangnya Christie. Di kemudian hari, Sayers menulis sebuah novel berjudul "Unnatural Death" yang didasarkan pada peristiwa ini.

Sebelas hari setelah Christie menghilang, kehebohan itu berakhir. Ia ditemukan selamat. Namun semuanya menjadi semakin misterius karena kondisi yang menyertai penemuannya.

Selama menghilangnya, Christie ternyata menginap di hotel Swan Hydropathic di Harrogate dengan menggunakan nama yang berbeda, Teresa Neele.


Beberapa tamu mengenalinya sebagai Agatha Christie dari foto yang terpampang di surat kabar. Namun ketika ditanya, ia hanya tertawa. Jadi petugas hotel yang curiga segera memanggil polisi yang kemudian mengundang suaminya, Archie Christie, untuk mengidentifikasinya. Ketika melihat suaminya, kalimat pertama yang keluar dari mulut Christie adalah 'Fancy, my brother has just arrived'.


Agatha Christie dan suaminya diperiksa oleh polisi. Namun, Christie yang kemudian mulai sadar, mengakui bahwa ia tidak mengerti mengapa ia bisa menginap di hotel itu dengan menggunakan nama lain.

Kasus ini kemudian tidak diperpanjang karena polisi beranggapan kalau Christie telah mengalami amnesia. Tapi jawaban atas kasus ini sesungguhnya tidak pernah benar-benar terungkap. Apakah Agatha Christie mengalami amnesia ? Apakah ini adalah perbuatan yang disengaja ?

Ada tiga teori yang paling populer mengenai penyebab peristiwa itu.

Pertama, Christie mungkin sengaja melakukan semuanya itu sebagai publisitas untuk melariskan novel-novelnya. Ini diperkuat dengan adanya unsur-unsur misteri yang ditemukan pada kondisi menghilangnya.

Kedua, Christie melakukannya dengan sengaja sebagai protes karena rencana suaminya untuk menghabiskan akhir pekan dengan selingkuhannya di sebuah rumah dekat lokasi ditinggalkannya mobil.

Teori ini sesungguhnya sangat masuk akal. Pada tanggal 8 Desember itu, malam yang sama sebelum Christie menghilang, mereka bertengkar karena suaminya menceritakan niatnya tersebut. Bahkan, bukan cuma sebagai protes, Christie mungkin telah menghilang dengan tujuan membuat suaminya malu dengan menjadikannya sebagai tersangka pembunuhan. Jika ini tujuannya, sepertinya ia cukup berhasil karena selama ia menghilang, polisi memang memeriksa Archie secara intensif mengingat ia memiliki motif karena perselingkuhannya. Polisi bahkan juga membuntuti dan menyadap telepon rumahnya.

Teori ini juga diperkuat dengan adanya fakta bahwa Christie telah mendaftar di hotel dengan nama Teresa Neele, nama yang memiliki nama belakang sama dengan selingkuhan suaminya, Nancy Neele.

Teori ketiga dan yang paling baru datang dari Andrew Norman, seorang dokter dan penulis biografi Christie.

Menurutnya, novelis itu mungkin mengalami apa yang disebut "Fugue state" atau secara teknis dapat disebut "Psycogenic Trance" atau Amnesia yang diakibatkan oleh Trauma, stress atau depresi.

Ini adalah sebuah teori yang juga cukup masuk akal mengingat pada tahun 1926, malam ketika menghilang, Ia dan suaminya bertengkar, bahkan suaminya sempat meminta cerai darinya. Ini menambah depresi yang dialaminya karena ibu Christie baru meninggal dunia satu tahun sebelumnya.

Norman, yang menghabiskan beberapa lama untuk mempelajari kehidupan Christie menemukan indikasi bahwa ia mungkin memang memiliki kondisi mental yang langka ini.

"Kondisi seperti ini, yang memang lebih dimengerti pada masa kini, sesuai dengan gejala-gejala yang dimiliki Christie selama ia menginap di Harrogate," Kata Norman.

Dalam bukunya "The Finished Portrait" yang terbit tahun 2006. Norman menulis bahwa penggunaan nama barunya dan kegagalan mengidentifikasi fotonya sendiri di surat kabar menunjukkan bahwa novelis itu telah mengalami psychogenic amnesia setelah mengalami periode depresi yang berkepanjangan.

"Sifat ini memiliki kecenderungan untuk bunuh diri,"Kata Norman. "Kondisi mentalnya sangat rendah saat itu. Dan mungkin itulah sebabnya ia menulis mengenai karakter bernama Celia dalam novel autobiografinya Unfinished Portrait."

Teori Andrew Norman banyak dianggap sebagai penjelasan paling baik atas misteri menghilangnya Agatha Christie.

Namun, Walaupun begitu, tetap saja tidak ada yang pernah bisa mengetahui dengan pasti jawabannya karena Agatha Christie sendiri menolak untuk membicarakan peristiwa itu hingga kematiannya pada tahun 1976 di Oxfordshire. Jadi, ini adalah sebuah episode misteri sendiri dari kehidupan sang novelis.


Pada tahun 1928, Agatha Christie bercerai dari Archie dan menikah dengan Sir Max Mallowan, seorang arkeolog. Selama hidupnya, ia menulis sekitar 80 novel. Novelnya telah diterjemahkan kedalam 104 bahasa dan terjual lebih dari 2 miliar eksemplar. Ini membuat Guinnes Book of World Record menganugerahkannya sebagai "Penulis paling laris sepanjang sejarah" dan "Penulis paling laris dalam semua kategori".


Sampai saat ini, belum ada yang bisa menggantikan posisinya sebagai "The Queen of Crime", wanita penulis misteri paling laris di dunia.

Fakta menarik :
Novel "Tirai" yang merupakan kasus terakhir Hercule Poirot dan novel "Pembunuhan Terpendam" yang merupakan kasus terakhir Miss Jane Marple ditulis pada masa perang dunia II (1939-1945), namun kedua novel itu, yang memang disiapkan sebagai kasus terakhir dua tokoh ciptaannya, tidak langsung diterbitkan, melainkan disimpan di lemari besi sebuah bank selama 30 tahun lebih dan baru diterbitkan pada akhir masa hidup Christie di tahun 1976.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Pria Cuma Butuh 8,2 Detik Buat Jatuh Cinta

Mulai saat ini, bagi Anda para wanita sebaiknya berhati-hatilah jika seorang kawan pria Anda memperhatikan mata Anda lebih dari 8,2 detik. Pasalnya, sudah dipastikan jika pria tersebut menaruh hati pada anda. Hasil studi terbaru mengungkapkan, pria hanya memerlukan waktu 8,2 detik. 

Untuk jatuh cinta pada pandangan pertama. Sebaliknya, jika kurang dari empat detik sang pria telah mengalihkan pandangannya, artinya dia tak tertarik pada wanita tersebut. Faktanya, memang semakin lama seorang pria memandang wanita, maka akan lebih besar rasa ketertarikan yang muncul. Demikian dilansir Times of India.

Namun lain halnya dengan wanita karena sulit untuk ditebak. Wanita masih bisa menyembunyikan perasaannya. Meskipun tak menyukai tatapan seorang pria wanita bisa bertahan untuk menatap balik lawannya hingga waktu yang sama pada pertemuan pertama.

Berdasarkan penelitian itu, untuk menarik perhatian wanita, pria sering melakukan kontak mata untuk mengetahui kecocokan dengan incarannya. Sedangkan wanita jarang melakukan kontak mata dan lebih hati-hati bersikap dan tidak mudah untuk jatuh cinta.

Para peneliti melakukan dengan menggunakan kamera tersembunyi untuk merekam aktivitas 115 murid ketika saat berbicara dengan pujaannya. Setelah itu, responden yang tertangkap kamera akan dimintai pertanyaan untuk menilai ketertarikan lawan bicara.

Hasilnya, rata-rata pria akan menatap pujaannya yang mereka anggap menarik secara dalam selama 8,2 detik. Namun ketika lawan bicara tidak menarik, hanya dalam 4,5 detik mereka langsung mengalihkan pandangannya.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Aku pernah datang dan aku sangat patuh

Kisah seorang gadis yatim piatu yang dirawat dan dibesarkan oleh laki-laki miskin. Gadis penderita leukemia yang memutuskan melepaskan biaya pengobatan senilai 540.000 Dollar. Dana pengobatan tersebut berhasil dihimpun dari perkumpulan orang China di seluruh dunia. Dia rela melepaskan dana pengobatan tersebut dan membaginya kepada tujuh anak yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Kalimat terakhir yang ia tinggalkan dalam surat wasiatnya adalah, "Saya pernah datang dan saya sangat patuh". Seorang gadis berusia delapan tahun yang mempersiapkan pemakamannya sendiri.

Sejak lahir dia tidak pernah mengetahui siapa kedua orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang ayah angkat yang memungutnya dari sebuah lapangan rumput. Seorang pria miskin berusia 30 tahun. Karena miskin, tak ada perempuan yang mau menikah dengannya.

30 November 1996, adalah saat dimana pria miskin tersebut menemukan bayi yang sedang kedinginan di atas hamparan rumput. Di atas dadanya terdapat selembar kartu kecil tertuliskan tanggal, "20 November jam 12".

Ketika ditemukan, suara tangisnya sudah melemah. Pria tersebut khawatir jika tak ada yang memperhatikannya, maka bayi tersebut akan mati kedinginan. Ia memutuskan untuk memungutnya. Dengan berat hati karena takut tak dapat menghidupinya kelak karena kemiskinannya, ia memeluk bayi tersebut sambil berkata "apa yang saya makan, itulah yang kamu makan". Kemudian ia memutuskan untuk merawat bayi tersebut dan memberinya nama Yu Yan.

Yu Yan akhirnya dirawat dan dibesarkan oleh seorang pria lajang dan miskin yang tak mampu membeli susu. Yu Yan hanya diberi minum air tajin (air hasil cucia beras). Keadaan yang berat tersebut membuat Yu Yan tumbuh menjadi anak yang lemah dan sakit-sakitan karena kurangnya asupan gizi. Namun Yu Yan adalah anak yang sangat penurut dan patuh.

Musim silih berganti, Yu Yan pun bertambah besar dan memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yan sangat pintar, mereka sangat menyukai Yu Yan, meskipun ia sering sakit-sakitan. Yu Yan tumbuh di tengah kekhawatiran ayahnya.

Yu Yan sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Teman-temannya memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang ayah angkat. Dia sadar bahwa ia harus menjadi anak yang penurut dan tidak boleh membuat ayahnya sedih.

Yu Yan sangat mengerti bahwa dia harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah agar ayahnya yang tidak pernah sekolah bisa merasa bangga. Dia tidak pernah mengecewakan ayahnya. Yu Yan sering bernyanyi untuk ayahnya. Semua hal lucu yang terjadi di sekolahnya diceritakan kepada ayahnya. Senyum sang ayahlah yang bisa membuatnya bahagia.
Pada suatu pagi di bulan Mei 2005, ketika Yu Yuan sedang membasuh mukanya, ia terkejut karena air bekas basuhan mukanya berubah menjadi berwarna merah akibat darah yang menetes dari hidungnya. Darah dari hidungnya terus mengalir tanpa bisa dihentikan.

Ayahnya segera melarikan Yu Yan ke puskesmas untuk mendapat pertolongan dokter. Di puskesmas ia diberi suntikan sebagai pertolongan awal. Namun ternyata dari bekas suntikan tersebut juga mengeluarkan darah yang terus mengalir diikuti dengan munculnya bintik-bintik merah dipahanya. Sang dokter menyarankan ayahnya untuk membawa Yu Yan ke rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit Yu Yan dan ayahnya masih harus menunggu karena tidak mendapat nomor antrian. Selama menunggu, darah dari hidung Yu Yan terus mengalir. Ia hanya bisa menunggu di kursi panjang ruang tunggu sambil menutup hidungnya agar darahnya tidak mengotori lantai. Tetapi banyaknya darah yang keluar tak bisa dhentikan dan mulai mengotori lantai sehingga perlu tampung dalam sebuah baskom. Dalam waktu singkat, baskom tersebut telah dipenuhi oleh darah Yu Yan.

Dokter yang melihat keadaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah didiagnosa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sedikitnya membutuhkan biaya sebesar $ 300.000 . Ayahnya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Ia hanya  ingin menyelamatkan anaknya. Ayahnya berusaha mencari pinjaman dari saudara-saudaranya. Setelah jerih payah yang dilakukan, uang yang ia peroleh jumlahnya sangat sedikit. Ia memutuskan untuk menjual rumahnya. Namun sangat sulit untuk menjual rumahnya yang kumuh dalam waktu cepat.

Beban pikiran yang ditanggung membuat ayah Yu Yan semakin kurus. Kesedihannya terlihat oleh Yu Yan. Melihat keadaan ayahnya, Yu Yan menjadi sangat sedih. Di ruang perawatan, ia menatap ayahnya dan menggenggam tangan sang ayah bermaksud mengatakan sesuatu kepada yahnya. Air mata Yu Yan mulai menetes. Bibirnya bergetar. "Ayah, saya ingin mati" kata Yu Yan dengan suara yang sangat lemah. Ayahnya terkejut mendengar apa yang dikatakan anak angkatnya itu. "Kamu masih terlalu muda, kenapa kamu ingin mati sayang?". "Aku hanya anak yang dipungut dari lapagan rumput. Nyawaku tak berharga. Biarlah aku keluar dari rumah sakit ini".

Karena keadaan yang teramat sulit, dengan terpaksa ayahnya menyetujui permintaan anaknya. Sadar dengan sisa hidupnya yang singkat, gadis yang masih berusia delapan tahun itupun mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakaman untuk dirinya.

Sejak kecil Yu Yan tidak pernah menuntut apapun pada ayahnya. Namun hari itu, setelah ia keluar dari rumah sakit, ia mengajukan beberapa permintaan kepada ayahnya. Ia ingin mengenakan baju baru dan berfoto dengan ayahnya. Sang ayah memenuhi permintaan Yu Yan, ia membelikan baju baru untuk anaknya itu dan pergi ke studio foto untuk berfoto bersama anaknya.

Dengan baju barunya, Yu Yan berpose bersama ayahnya. Dalam sakit yang dideritanya Yu Yan berusaha tersenyum sambil menahan air matanya yang menetes membasahi pipi. "Kalau ayah merindukanku setelah aku tidak ada, lihatlah foto ini", ujar Yu Yan kepada ayahnya.

Keadaan Yu Yan diketahui oleh seluruh warga desa tempat tinggal Yu Yan. Selama ini, ia dikenal sebagai anak yang baik dan cerdas. Penderitaan yang ditanggung Yu Yan dan ayahnya membuat penduduk desa bersimpati dan berupaya membantu mereka dengan berusaha menggalang dana dari banyak orang.

Berita tentang Yu Yan pun meluas sampai akhirnya terdengar oleh seorang wartawati bernama Chun Yuan. Berkat laporan yang ditulis di surat kabar tempat wartawati itu bekerja, cerita tentang anak yang mempersiapkan pemakamannya sendiri itu dengan cepat tersebar ke seluruh kota Rong Cheng. Banyak orang tergugah dengan pemberitaan di surat kabar tersebut. Kabar tentang Yu Yan akhirnya tersebar hingga ke seluruh dunia. Orang-orang yang mengetahui cerita tentang Yu Yan mulai menyebarkan email ke banyak orang di seluruh dunia untuk menggalang dana.

Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese di dunia saja telah terkumpul 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.
Sumbangan dana masih terus mengalir dari segala penjuru dunia meskipun pengumuman dihentikannya penggalangan dana telah disebarkan. Segala yang dibutuhkan telah tersedia untuk pengobatan Yu Yan, semua orang menunggu kabar baik tentang Yu Yan. Seseorang bahkan mengatakan dalam emailnya, "Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta."

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan. Dokter Shii Min yang menangani Yu Yan memintanya untuk menjadi anak perermpuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir deras karena merasa bahagia.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggilnya Mama. Shii Min kaget, ia tersenyum sambil berkata, "Anak yang baik".

Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan. Banyak juga orang yang menanyakan kabar Yu Yuan melalui email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi. Fisik Yu Yan semakin lemah.

Yu Yuan pernah bertanya kepada Fu Yuan, seorang wartawati, "Tante kenapa mereka mau menyumbang uang untuk saya?" Wartawati tersebut menjawab, "Karena mereka semua adalah orang yang baik hati". "Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati." ujar Yu Yan. Dari bawah bantal tidurnya gadis kecil itu mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante ini adalah surat wasiat saya."

Fu yuan kaget setelah membaca surat wasiat dari Yu Yan. Ternyata gadis tak berdaya itu telah mempersiapkan pemakamannya sendiri. Seorang anak berumur delapan tahun yang sedang menghadapi kematian menulis tiga halaman surat wasiat yang dibagi menjadi enam bagian.

Lewat surat wasiatnya itu Yu Yan menyampaikan rasa terimakasih sekaligus mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang yang telah sangat peduli dengan keadaannya. Kalimat terakhir dalam surat wasiat tersebut berbunyi, "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa disumbangkan untuk sekolah saya. Dan katakan kepada pemimpin palang merah, setelah saya meninggal, sisa biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya agar mereka lekas sembuh." Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya. "Saya pernah datang, saya sangat patuh", itulah kata-kata terakhir yang keluar dari bibir Yu Yan.

Pada tanggal 22 agustus, akibat pendarahan di bagian pencernaan, Yu Yan tidak bisa makan dan hanya mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Yu Yan yang telah menderita karena penyakitnya itu akhirnya menutup mata untuk selamanya. Berita ini merupakan pukulan bagi banyak orang yang mengharapkan kesembuhan Yu Yan.

Diatas batu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh" (30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan di belakangnya terukir riwayat hidup Yu Yan.

Sesuai pesan Yu Yan, sisa dana sebesar 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis di raut wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yan kamu pasti sedang melihat kami di atas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan kami juga akan kami ukir dengan kata-kata "Aku pernah datang dan aku sangat patuh".








http://www.facebook.com/notes/setitik-embun-inspirasi/aku-pernah-datang-dan-aku-sangat-patuh/10150199402651218

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

MEMBERI - Menjadikan Dunia Lebih Baik untuk Orang Lain & untuk Diri Sendiri

"Pada tanggal 19 Maret 2011 yang lalu, kebetulan tidak ada kegiatan hari itu, saya memutuskan untuk ke toko buku Gramedia di jalan matraman Raya, 46-48 Jakarta. Di sini saya membeli beberapa buku. Ketika  saya tengah menunggu di antrean kasir dengan beberapa buku belanjaan, tepat di depan saya ada seorang anak gadis kecil berjilbab yang tiba di meja kasir dengan tiga buku yang mau ia beli. Dari penampilannya, ia bukan anak dari seorang yang berada. Sambil memperhatikan pesan sms yang masuk, saya melirik ke kaki gadis kecil itu, ia memakai sandal jepit yang tampak kusam dan menipis. Saya bisa merasakan kegugupannya. Petugas kasir menghitung harga semua buku itu, dan ternyata uang  gadis kecil itu tidak mencukupi untuk membeli ketiga buku itu. Gadis kecil itu buru-buru memutuskan untuk membatalkan satu buku. Pada penghitungan ke dua, kedua buku yang tersisa masih terlalu besar jumlahnya.

Pada titik ini, orang-orang di belakang saya bertanya-tanya apa yang menyebabkan tertahannya antrean. Bahkan, petugas kasir yang riang tampak mulai cemberut dan menjadi sedikit tak sabar. Yang terburuk, tampaknya gadis kecil itu akan berhenti mencoba membeli ketiga buku. Tanpa banyak kata, atas dorongan naluri, saya segera bertindak, merogoh ke dalam tas, mengambil dompet dan mengeluarkan uang kertas 20 ribu rupiah. “Cukupkah ini baginya untuk mendapatkan kedua buku itu?”, tanya saya dalam hati. Ternyata 20 puluh ribu rupiah cukup untuk menutupi kekurangannya, bahkan masih ada sisanya. Gadis kecil itu menatap sekilas ke saya, dengan malu-malu dan bergumam: “Terima kasih ya Om”…(hehehehe, saya dipanggil om.com), Saya pun menganggukan kepala, sambil menyentuh bahunya sejenak dan kemudian membiarkan dia berlalu di depan saya. Tiba-tiba seorang wanita cantik berkacamata di belakang saya menepuk bahu saya dan berkata: “Anda mengembalikan keyakinan saya akan sifat alami manusia”. Sadar dan tahu juga wanita cantik ini tentang apa yang saya lakukan… hehhehehe..

Saudara-saudariku, apa yang saya ceritakan di atas, bukan mau menunjukkan bahwa saya orang yang baik hati. Sebenarnya saya malu dengan semua kesempatan saat saya seharusnya memberi, tetapi kesempatan itu tidak saya lihat dan saya gunakan untuk memberi. Saya tidak memberikan uang kepada gadis kecil itu agar saya dikenal. Saya melakukanya hanya semata untuk membantu gadis kecil yang saya rasa akan mendapatkan manfaat bila memiliki dan membaca buku-buku itu, dan tentu saja dia merasa gembira karena telah memiliki buku yang mungkin ia inginkan selama ini.

Kejadian ini mengingatkan saya bahwa kita tidak bisa memberikan kepada orang lain, tanpa mendapat pengaruh positif untuk diri sendiri. Saya percaya bahwa sebagai pribadi yang dicintai Allah, apa yang telah diberikan Tuhan kepada saya adalah juga untuk dibagikan kepada yang lain. Dan bila kita memiliki pola pikir yang melimpah, maka kita tidak perlu kuatir akan kehabisan.  Semakin banyak kita memberi, semakin banyak yang kita terima untuk diberikan kembali. Dalam hal ini rahasia dari memberi adalah: “saat Anda menjadikan dunia lebih baik untuk orang lain, Anda membuat dunia lebih baik untuk diri Anda sendiri.”



YusTL



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Ketika aku menjadi seperti dia .....

Seorang lelaki berdoa: "Oh Tuhan, saya tidak terima. Saya bekerja begitu keras di kantor, sementara istri saya enak-enakan di rumah. Saya ingin memberinya pelajaran, tolonglah ubahlah saya menjadi istri dan ia menjadi suami."

Tuhan merasa simpati dan mengabulkan doanya. Keesokan paginya, lelaki yang telah berubah wujud menjadi istri tersebut terbangun dan cepat-cepat ke dapur menyiapkan sarapan. Kemudian membangunkan kedua anaknya untuk bersiap-siap ke sekolah.

Kemudian ia mengumpulkan dan memasukkan baju-baju kotor ke dalam mesin cuci. Setelah suami dan anak pertamanya berangkat, ia mengantar anaknya yang kecil ke sekolah taman kanak-kanak. Pulang dari sekolah TK, ia mampir ke pasar untuk belanja. Sesampainya di rumah, setelah menolong anaknya ganti baju, ia menjemur pakaian dan kemudian memasak untuk makan siang.

Selesai memasak, ia mencuci piring-piring bekas makan pagi dan peralatan yang telah dipakai memasak. Begitu anaknya yang pertama pulang, ia makan siang bersama kedua anaknya. Tiba-tiba ia teringat ini hari terakhir membayar listrik dan telepon. Disuruhnya kedua anaknya untuk tidur siang dan cepat-cepat ia pergi ke bank terdekat untuk membayar tagihan tersebut.

Pulang dari bank ia menyetrika baju sambil nonton televisi. Sore harinya ia menyiram tanaman di halaman, kemudian memandikan anak-anak. Setelah itu membantu mereka belajar dan mengerjakan PR. Jam sembilan malam ia sangat kelelahan dan tidur terlelap.

Tentu masih banyak pekerjaan-pekerjaan kecil lainnya yang belum dikerjakan. Dua hari menjalani peran sebagai istri ia tak tahan lagi.
Sekali lagi ia berdoa, "Ya Tuhan, ampuni aku. Ternyata aku salah. Aku tak kuat lagi menjalani peran sebagai istri. Tolong kembalikan aku menjadi suami lagi."
Tuhan menjawab: "Bisa saja. Tapi kamu harus menunggu sembilan bulan, karena saat ini kamu sedang hamil."



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS