Diberdayakan oleh Blogger.

RSS Subscribe

RSS
Post Icon

"Kentang dan Dendam"


Suatu waktu, ada seorang guru SMP yang meminta murid-muridnya untuk membawa satu kantung plastik ke sekolah. Kemudian, dia meminta setiap anak untuk memasukkan satu kentang berukuran kelereng yang  telah disediakan kedalam kantung untuk setiap orang yang berbuat salah pada mereka dan tak mau mereka maafkan. Kantung itu harus mereka bawa selama satu minggu.



Anak-anak diminta menuliskan nama orang itu dan tanggal kejadian pada kulit kentang. Dan kantung tersebut harus dibawa kemanapun mereka pergi selama satu minggu penuh. Kantung itu, harus berada di sisi mereka saat tidur, di letakkan di meja saat mereka belajar, dan ditenteng saat berjalan. Menjadikan kantung itu sebagai teman mereka. Ada beberapa anak yang memiliki kantung yang ringan, namun tidak sedikit juga yang memiliki plastik kelebihan beban.

Hari berganti hari kentang itu makin membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap. Hampir semua anak mengeluh dengan pekerjaan ini. Akhirnya, waktu satu minggu itupun selesai.
Dan semua anak, agaknya banyak yang memilih untuk membuangnya daripada menyimpannya terus menerus.

=============
Ada hikmah dibalik cerita ini. Saat kita tidak mau memaafkan seseorang, maka itu seperti kita sedang membawa beban. Iya, membawa beban di hati kita.

Memberi maaf adalah lebih mudah dan ringan daripada membawa beban yang akan memperlambat pikiran juga gerak kita. Iya, memperlambat. pikiran yang seharusnya memikirkan hal lain, harus terisi sebagian oleh siapa dan kenapa kita tidak memberi maaf.

Saat kita menyimpan dan memendam kemarahan, dendam, maka sebenarnya kita sedang membawa kebusukan dihati kita. Akan ada perasaan berat, tertekan, juga kegalauan menyelimuti hati kita. Dan ini adalah suatu penyakit.

Segala sesuatu yang busuk, jika tidak segera dibuang, maka pada saatnya nanti akan dibuang beserta wadahnya. Begitu pula dengan kita, jika kebencian itu tidak segera dibuang dari hati kita, maka kitalah yang akan dipinggirkan dari sekeliling kita.

Mungkin kita berpikir, memaafkan adalah hadiah bagi orang yang kita beri maaf. Namun, harus kita sadari, bahwa pemberian itu, adalah juga hadiah buat diri kita sendiri. Hadiah untuk sebuah kebebasan.
Kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah, dan kedegilan hati.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

I , me , myself , mine

Who am I? 

Trying to answer that question,,,




Facing 'the rain' alone


Take a rest ,,
thinking what will I face tomorrow



Sometimes I need 'hug'



Trying to give 'smile' 
when I have to reach 'the highest branch'




Spread 'bright'




Drowning in my feeling, my problems, 
and my dreams...




Sometimes I want to disappear ...



But sometimes I'm happy with everything about me..



Searching my identity...




Fallen by 'the flowers' and 'the sweetest moment'



Protect myself 
(always alone ... )




I need someone
to rent his shoulder to cry on..



Walking in slippery floor...





Looking forward
(alone again)...





Running in a 'dangerous roads'...





Doing almost all my activities alone...




Watching 'phenomenon of the world'




always alone . . . 





Fixing my mood by listening music





Facing the big world
 ( a - lo - ne )



An small insect in a big world . . .





" Alone is about me "



"I'm looking for someone
to cover my loneliness"





Modificated by queenbluvensica

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Aku, dia dan Tuhan

SAAT ITU,
Ada yang bilang dia itu egois..
Ada yang bilang dia itu suka ngatur..
Ada yang bilang dia itu suka memaksakan kehendak dia sendiri...
Ada yang bilang dia itu "SAKIT"



Saat itu, aku percaya dengan semua kata-kata mereka..
Aku mulai membencinya,
karena semua yang dikatakan mereka tentang dia
adalah benar..
dan aku merasakannya sendiri..



SEKARANG,,
Aku sudah kehilangan dia..

Aku mengerti aku sudah melakukan kesalahan..
Tidak seharusnya aku langsung 'menghakimi' dia.

Percaya omongan mereka seharusnya dijadikan 
saran yang membangun untuk ke depannya..



Aku menyesal..
Tapi aku mengerti dengan larut dalam penyesalan itu,
tidak akan ada gunanya..
Aku harus mulai menata hidupku kembali,
berbekal dengan semua yang telah terjadi..

Aku tau dia egois, sensitif,
suka memaksakan kehendaknya sendiri,
dan apapun yang kalian katakan tentangnya..

"AKU AKAN TETAP MENYAYANGINYA"

Itu adalah satu hal yang tidak akan bisa
disangkal ataupun diingkari oleh
aku, dia , mereka atau siapapun


Terimakasih karena sudah memberikan 
banyak pelajaran padaku...

Terimakasih karena mau menghadapi
sifat-sifat yang mungkin terkesan 'manja'


Sekarang,
biarkanlah semua berjalan sesuai dengan rencana Tuhan..
karena aku dan dia percaya,
bahwa rencanaNYA adalah rencana yang terbaik
dan semua akan indah pada waktunya ...





"Hidup bisa memberi kita 100 alasan buat menangis.
Tapi Tuhan memberi kita 1000 alasan untuk tersenyum."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS